Discard Bermusik Fresh Ala Grindcore

Discard adalah sebuah band asal Jakarta yang terbentuk pada tahun 1999 oleh Ronal pada gitar dan Rendy pada vocal. Nama Discard terbentuk karena pada awal pembentukannya Ronal dan Rendy merupakan eks personil dari band yang sudah ada sebelumnya (bisa dibilang personil yang terbuang) dan mereka pun mengambil nama Discard (Discard-ed = Terbuang). Pada awalnya Discard memainkan music-musik Hardcore Punk dan lebih mengarah kepada Anarcho Punk dan lebih politis dari segi lirik . Namun pada tahun 2003-2005 musik mereka berbelok menjadi Crust Core (sangat terkenal di USA) atau lebih dikenal D-Beat Grind (di Eropa). Dan kini Discard hadir dengan nuansa music Modern Grind Core / Death Grind yang lebih fresh (tapi dengan esensi lirik yang lebih rasional dan personal daripada harus bicara hal-hal global atau surealis) di tengah-tengah blantika industri musik bawah tanah Indonesia yang saat ini lagi diramaikan oleh genre-genre seperti Post Hardcore, Metalcore, Stoner Rock, Hardcore, Grunge dan Thrash Metal.Setelah beberapa kali merombak personil Discard sekarang diisi oleh Ronal pada guitar, Cipta pada vokal, Toto pada guitar, Maruli pada bass, dan Didon pada drum. Discard sangat menginfluence beberapa musisi luar seperti Napalm Death, Misery Index dan Terrorizer dan mereka telah memiliki 14 Track bernuansa Crust/D-Beat/Grind dan 2 diantaranya adalah track cover. Discard terhitung sudah empat kali mengikuti kompilasi, mulai dari tahun 2002 (AGNOSTIC COMPILATION 1 "Our Noise, Our Idealism") 2005 (FORTRESS FOR ALL 2 Compilation.), 2006 (GRIND YOUR BRAIN Compilation.), sampai pada tahun 2007 (EVERYTHING MAKE YOU SHOCK Compilation Contribution.). Bukan hanya kompilasi, Discard juga mempunyai sebuah Split pada tahun 2004 (DISCARD - AGATHOCLES "The Core of Resistance" split.). Discard pun pernah ikut ambil bagian di acara IKJ METALFEST 666 tahun 2007. Dalam waktu dekat ini Discard sedang menjalani proses pembuatan album meraka. Kita tunggu saja album mereka setelah rampung, karena musik mereka di Jakarta sangat jarang, dan bisa memberi warna baru bagi belantika musik bawah tanah Indonesia, yeah! (aldiyuda)